"Tuhan ternyata tidak pernah melupakan doa-doa. Bahkan ketika manusia sudah melupakan apa yang pernah dimintanya" [h. 295]Hidup adalah ujian, dan ujian adalah bukti nyata kecintaan Sang Khaliq untuk hamba-Nya karena dari sana-lah Dia menempa rasa syukur, sabar, ikhlas, bijaksana, dan segala sifat positif lainnya. Dari sana pula-lah kualitas seorang hamba terlihat. Ujian bertubi-tubi yang menimpa keluarga Bu Kusuma sangat menguras kesabaran dan kekuatan untuk melangkahi setiap onak duri. Hidup dalam keluarga yang ‘minus’ sosok pria terasa ada yang kosong, apalagi jika yang ‘hilang’ adalah figur Ayah. Bu Kusuma dan keempat putrinya merasakan kekosongan tersebut saat sosok suami/ayah meninggal. Dahlia, Cempaka, Mawar, dan Melati, harus menjadi yatim di usia yang masih muda.
Awal membaca saya tidak menangkap bahwa tokoh utamanya adalah Mawar, mengingat judulnya adalah Rose. Keuletan dan obsesi Dahlia, si sulung, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pembayaran utang yang menumpuk menjadi sosok yang dominan. Bu Kusuma yang telah berumur dan memiliki penyakit wasir tidak lagi dapat diharapkan menjadi tulang punggung keluarga. Totalitas Dahlia bekerja demi keluarga membuat Mawar dan Melati prihatin. Cempaka sendiri tidak ambil pusing dengan keadaan keluarganya. Kematian sang Ayah membuat Cempaka kehilangan pegangan dan membuatnya meremehkan siapapun yang berusaha ‘menggantikan’ beliau.
Karakter Mawar yang dididik layaknya pria oleh sang Ayah, membuatnya seperti memang ‘dipersiapkan’ untuk menjadi penopang dan pelindung keluarga. Kemauan kuat tersebut muncul ketika musibah menimpa Cempaka; dan barulah Mawar terlihat sebagai tokoh utama. Hamil di luar nikah yang terjadi pada Cempaka dan utang-utang yang mulai ditagih, menjadi ujian untuk keutuhan empat bersaudara ini. Cek cok dan perselisihan yang sering mewarnai hubungan Mawar dengan Cempaka terus berlanjut setelah Cempaka melahirkan bahkan sampai si anak beranjak besar. Ujian terus muncul, dibarengi dilema dan upaya pencapaian titik keimanan. Tidak selesai di situ, ujian masih terus mengelilingi kehidupan keluarga Bu Kusuma.
Saya sangat suka gaya penceritaan dalam bentuk diary, karena menurut saya gaya tersebut bisa membuat pembaca mengenal sang tokoh dengan lebih natural, dari cara bertutur, dari gaya penulisan, dari susunan kalimat yang menjadi simbol luapan isi hati. Pada awal-awal cerita ada penggambaran perasaan masing-masing anak yang disampaikan dalam bentuk diary. Sayangnya, ketika membaca diary dari keempat tokoh perempuan di sini, saya seperti tidak melihat perbedaan satu sama lain, gayanya hampir sama semua. Padahal poin penulisan dengan gaya diary akan menjadi salah satu keunggulan dalam cerita, apalagi jika diary-diary tersebut konsisten dilakukan hingga akhir cerita.
Meski begitu, tetap jempol untuk penulis karena sejak membaca bukunya yang berjudul Kekuatan Ke7ujuh, saya menyukai gaya bercerita Sinta Yudisia yang sangat natural dan terlihat para tokoh begitu mengalir mengikuti alur yang 'ditakdirkan' oleh penulis. Karakter yang begitu membumi membuat tak ada kesan dipaksakan harus menjadi begini dan begitu. Terselip juga, nilai-nilai entrepreneur menjadi nilai tambahan yang dapat dipetik pembaca dalam perjalanan Mawar dan Melati. Dan yang pasti, lewat novel Rose, pembaca diajak merenung, bahwa segala ujung dari pencarian dan kegelisahan seorang manusia, adalah tuhannya, Allah Swt.
Judul: Rose
Penulis: Sinta Yudisia
Penyunting: Mastris Radyamas
Penerbit: Afra Novela [Lini Indiva Media Kreasi]
Cetak: Pertama, Rabiul Awal 1433 H/Januari 2012
Tebal: 320 hlm
Bintang: ***
:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::
***
PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAYS - APRIL 2012
ROSE by SINTA YUDISIA
INDIVA MEDIA KREASI
Salam Buku!
Alhamdulillah, selesai juga giveaways ed. April 2012. Banyaknya peserta cukup mengejutkan, sama sekali tidak menyangka bakalan seramai ini dan pencarian pemenang lumayan bikin kepala pusing karena komentar yang diberikan menarik-menarik. Jadi, penilaian didasarkan dari:
- Kelengkapan dan keabsahan pengisian kotak rafflecoster. Poin ini wajib karena banyak peserta yang gugur di penilaian pertama ini.
- Komentar yang cukup detail menggambarkan tentang apa yang tergambar di pikiran saat mendengar/membaca kata 'Rose'
Chi Yennesy Damayanti
Rose: Cantik. Kecantikan yang berbalut keanggunan, Ia kuat.
Seperti bunga mawar yang mampu melindungi diri dengan durinya. Harum, membuat orang terpesona. Jika Rose dilukiskan dengan wanita, yang teringat adalah seorang Lady. Lady yang memiliki keanggunan. Hidup dengan ketegaran. Dia disukai banyak orang. Rose juga bunga kesukaanku, terutama White Rose.
Rose, entah mengapa menurutku layak disebut "ibu" bunga karena ia tegar laksana Ibu.
Putri Utama
Rose??? Yang paling saya ingat justru seorang teman yang dipanggil Ros. Dia seperti menjadi "anak buangan" dalam keluarganya. Bila saudara sekandungnya pulang pergi kuliah naik mobil pribadi, dia naik angkot. Dikampus, secapek apapun kuliah + praktikum dia nggak pernah jajan, beli minum, ataupun makan siang. Padahal kuliah sejak pagi jam 7.30 WIB hingga sore bahkan jelang Magrib.Silakan para pemenang mengirimkan data lengkap [nama, alamat lengkap dan no HP] ke email sinthionk@gmail.com. Jika dalam waktu 2 x 24 jam tidak ada kabar, maka pemenang dianggap gugur dan digantikan oleh nominasi selanjutnya.
Rose yang kedua, karena saya baru selesai membaca Sunset Bersama Rosie, saya justru teringat pada sosok Rosie dalam buku itu.
Aneh memang... tapi yah begitulah saya... :)
Bagi yang belum beruntung, masih banyak kesempatan karena saya akan sering mengadakan giveaways setiap bulannya. Saya ucapkan banyak terima kasih untuk teman-teman yang sudah berpartisipasi karena membuat giveaways ini semakin seru dengan keikutsertaan kalian.
Giveaways ed. Mei 2012 dapat dilihat di http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com/2012/05/giveaways-mei-2012-lonely-hearts-club.html
0 comments:
Post a Comment