Monday, November 21, 2016

Reinkarnasi

Judul: Reinkarnasi | Penulis: Sinta Yudisia | Penerbit: Lingkar Pena | Tebal: 594 hlm | Terbit: Pertama, Agustus 2009 | ISBN: 9786028436182 | Bintang: 4/5


“Jangan mengambil keputusan dalam keadaan marah, jangan memusatkan pikiran sebelum jiwamu tenang. Karena bisa jadi orang-orang terdekatmu akan menjadi korban indra ketujuhmu.” (Sentot – h.156)
Memiliki indra ketujuh bukan kekuatan yang awalnya ingin dimiliki oleh Age. Terkadang muncul ketakutan dalam dirinya saat kekuatan tersebut muncul. Bayangan masa depan membuat hidupnya dipenuhi tanda-tanya, ada apa dengan dirinya. Age, pemuda miskin yang tinggal bersama Ibu dan adiknya, Sani. Kemiskinan tidak membuatnya kehilangan kepercayaan-dirian dan surut dengan perjuangan hidup. Age menjadi pemulung atau kerja serabutan untuk membantu Ibunya dan membiayai sekolahnya. “Ia merasa perkasa dengan menjadi pemulung yang hanya mengantongi dua ribu tiap kali berangkat sekolah.” (h.37)
 
Namun, kehadiran Sentot menerbitkan rasa penasaran Age dengan kekuatan dalam dirinya. Sentot yang mengerti tentang kekuatan indra ketujuh berusaha merayu Age untuk ikut dalam bisnisnya. Pekerjaan yang mengandalkan indranya ini tanpa disadarinya semakin menjerumuskannya pada sebuah kekuatan yang memiliki latar belakang mengerikan. Sisi hatinya yang ‘putih’ kerap tidak merestui apa yang dilakukannya. Kebingungan semakin mendera benak Age yang memiliki nama lengkap, Ragil Mulyo.
“Aku tidak pernah minta punya kekuatan seperti ini.” “Orang seringkali merasa lebih pintar dari Tuhan, menganggap Tuhan salah menjalankan tandir-Nya.” (h. 179) “Kamu bukan Tuhan, Age. … Kamu melihat masa depan dan masa lalu, tak berdaya karena tak mampu mengubah semua takdir buruk yang terjadi, tapi Dia Maha Bijaksana untuk menuntun manusia ke arah cahaya-Nya. Maka, Biarkan kekuatan itu menjadi milik-Nya, karena manusia tak akan mampu menahan takut melihat dahsyatnya masa depan.”
Di sisi lain, kisah Ayna yang kakaknya, Wanda, mengalami kegilaan setelah kejatuhan lampu sorot saat menjadi finalis Bintang Indonesia. Perlakuan Wanda yang kasar kepada Age, menimbulkan prasangka bahwa Age, dengan kekuatannya, menjadi penyebab penyakit kejiwaan Wanda. Kemunculan Firda, gadis albino yang memiliki kemampuan mata hati, semakin memperkeruh keadaan.
“Kenyataannya alam gaib itu ada. … Tapi ia berbeda dengan kita, tak perlu kita bersinggungan karena tak ada manfaatnya. Cukuplah kita meyakininya sesuai ajaran Al-Qur’an.” (h. 181)
Plot semakin rumit saat masa lalu Age terkuak, dimana kelahirannya menyimpan ‘perjanjian’ sang ibu dengan jin. “Tujuh dari tujuh. Galuh Anom sendiri putri ketujuh, suaminya putra ketujuh. Anak yang lahir dari rahimnya kelak menempati urutan ketujuh. Keistimewaan yang menakjubkan, apalgi jika anak itu adalah seorang laki-laki! Galun Anom tak sanggup menolak kesempatan yang akan membuat dunianya berubah.” (h.265)
 
Ki Gede, seorang pembuat keris mumpuni, yang insaf dan sedang menjalani pengobatan di pesantren Ust.  Burhan. Pertemuannya dengan Age memberinya firasat pada seorang legenda Jawa dan kekuatan besar dari keris Indrajid. Perdebatan mulai muncul antara Ki Gede dan Ust. Burhan tentang Age. Kekuatan yang dimiliki Age setelah berhasil melepas keris Indrajid dari sarungnya dapat menjadi petaka.
“Bayang sejarah Singosari berkelebat. …Sosok Ken Arok yang tak terkalahkan usai menyatu dengan keris Mpu Gandring di tangannya. … Dibutuhkan beberapa generasi dan korban-korban yang menghentikan laju kekejaman keris Mpu Gandring.” (h. 454)
Kalau saya tidak salah, novel Reinkarnasi adalah pengembangan dari novel Kekuatan Ketu7uh yang pernah diterbitkan Beranda Hikmah pada Oktober 2004. Meski begitu, saya sudah lupa sebagian besar cerita novel Kekuatan ketu7uh, sehingga saat membaca novel ini alur novel tetap tidak tertebak, beberapa kali kecele saat tebakan klise yang saya pikiran melenceng. Memperlihatkan kepiawaian penulis dalam merangkai alur dan plot cerita. 

Saya juga suka melihat riset penulis terkait kekuatan indra ketujuh terkait budaya jawa, candi/situs dan seluk beluk keris. Selain itu, penulis menciptakan karakter-karakter yang dipenuhi dengan keabu-abuan, tidak ada yang baik dan buruk. Semua selayaknya manusia yang memiliki dua sisi sifat yang berlawanan.
Readmore → Reinkarnasi

Saturday, November 05, 2016

Ibu, Istri, dan Anak Saleha

Penulis: Nurul Asmayani
Penyunting: Tree
Penerbit: Qultum Media
Terbit: Pertama, September 2016
Tebal: viii + 204 hlm
Harga: Rp. 59.000 (Diskon di Toko Buku Online)
Bintang: 3.5/5


“Ya Allah… Doa pada-Mu laksana ruang terapi bagi kegalauan hati kami. Luapan atas ketidakberdayaan atas kegagalan rencana-rencana kami. Doa adalah cara-Mu membuat kami berhenti, menyepi, dan menekuri. Doa adalah cara-Mu mengajari bahwa di balik segala kegagalan dan kesalahan kami, masih ada harapan karena Engkau selalu menyertai.” (Pembuka)

Doa pastilah kata yang sangat familiar di telinga kita. Tapi, apakah kata tersebut sudah dipahami sebagai sesuatu yang layak untuk dilakukan terus-menerus? Bukan hanya di kala susah melanda. Doa (beserta dzikrullah) adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki keutamaan tersendiri. Doa merupakan kebutuhan manusia yang berisi untaian kalimat positif demi mendapat ‘tanggapan’ dari Sang Pengabul. Doa adalah sebentuk harapan di kala seluruh harapan telah musnah.
 
Ketika ujian hadir, doa jugalah yang menjadi jurus manusia untuk menghadapinya. Salah satu kisah berjudul Lapis-Lapis Kesabaran memperlihatkan bagaimana kesabaran menghadapi ujian penyakit dalam yang muncul berturut-turut, ternyata tidak menyurutkan seorang ibu untuk terus berdoa di samping putranya sepanjang masa penyembuhan. Penutup kisah pun lebih mengejutkan karena kesabaran sang ibu dan suami telah ditempa jauh sebelum peristiwa tersebut terjadi.
 
“Betapa dahsyatnya kekuatan doa. Oleh karena itu, memintalah. Memintalah hanya kepada-Nya …Tiada yang sulit bagi-Nya, tiada yang mustahil dalam pandangan-Nya.” (h. 36)

Setan selalu menggoda manusia dari arah depan, belakang, kanan dan kiri, tapi ada dua arah yang tidak mampu ditembus oleh setan, yaitu atas dan bawah. Arah bawah adalah kematian, di mana manusia jika mengingatnya akan selalu menjauhi dari perkara dosa. Sedangkan, arah atas adalah Zikir dan doa kepada Allah swt, arah yang membuat setan tak berdaya. Kemampuan manusia menghalau setan ini menjadi salah satu pembahasan terkandung dalam bab Di Balik Doamu.
 
Fokus buku ini sebenarnya pada pembahasan doa dan pembeda dengan buku setema lainnya, adalah adanya pembahasan tentang keistimewaan doa dari para perempuan, sebagai ibu, istri dan anak sholeha. Sekali lagi, sebuah kisah mengena di hati, berjudul Allah Sebaik-Baik Pembuat Rencana mengisahkan seorang dokter yang akan menghadiri sebuah seminar dalam waktu yang mendesak. Perjalanannya tidak mulus, tapi menggiringnya pada sebuah tempat dan memperlihatkan ketulusan doa seorang Ibu.
 
Sebagai ibu, istri dan anak saleha, perempuan adalah makhluk yang memiliki perasaan dengan kedalaman hati yang sering melampaui kaum pria. Terurai dalam bab Doamu Duhai Muslimah, pembahasan tentang ber-husnudhan kepada Allah. Merenungi doa-doa yang mungkin belum juga terkabul meski sudah merasa mati-matian melantunkannya di setiap waktu. Salah satu bisa jadi karena Allah ingin menguji iman kita. Dia ingin melihat manakah orang yang sejati imannya dan murni cintanya. (h.113)
 
 “Disinilah juga letak keistimewaan doa seorang perempuan. Doa perempuan lebih makbul daripada doa laki-laki karena perasaannya yang lebih kuat dari laki-laki. Ketika ditanyakan kepada Rasulullah saw tentang hal tersebut, beliau menjawab, “Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak ada sia-sia.” (h. 8)

Tidak terlalu berteori dan lebih banyak menyelipkan kisah berhikmah, membuat buku ini tidak membosankan dan monoton. Tampilannya juga cantik, seperti tema bukunya yang pasti akan membuat cantik setiap hati yang membaca dan merenunginya. “Ya Allah … Kemurahan dan kemuliaan-Mu semakin nyata dalam doa. Semakin kami meminta, semakin Engkau cinta. Bahkan, sering pemberian-Mu lebih dari yang mampu kami duga.”
Readmore → Ibu, Istri, dan Anak Saleha
 

Yuk Baca Buku Islam Template by Ipietoon Cute Blog Design