Sunday, May 19, 2013

Bait Bintang

Surprise juga membaca sinopsis dalam novel berjudul Bait Bintang ini. Saya jarang menemukan fiksi yang memadukan antara sains dan ayat Al-Qur'an seperti yang diungkapkan dalam tiga paragraf di bagian belakang buku.

"Mereka berhasil membuktikan secara empiris bahwa segala sesuatu di alam semesta bersaksi akan kebenaran wahyu yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw., berupada Al-Qur'an melalui ayat-ayat agung yang mereka temukan dari skala mikro dan makrokosmos - sinopsis Bait Bintang"
Meski pusing duluan saat membaca kata empiris, skala mikro, makrokosmos, dan istilah ilmiah di paragraf lainnya, saya tetap tertarik untuk membaca isi dari Bait Bintang. Kisah berisikan diskusi-diskusi antara tujuh orang sahabat yang membahas tentang misteri alam semesta, ayat Al-Qur'an, sosok serta karya besar dari Leonardo da Vinci. Diskusi-diskusi yang berbobot inilah yang memberikan banyak wacana dan kejutan, terutama untuk saya. Di antara ketujuh sahabat ini, terdapat tiga orang indigo yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menganalisa, sekaligus yang paling banyak mengeluarkan pendapat di dalam diskusi.

Meski dipenuhi dengan analisa-analisa yang membutuhkan konsentrasi dan kerutan di dahi untuk mencernanya, sepertinya penulis tidak ingin membuat pembaca terlalu pusing sehingga dia menyelip-selipkan cerita cinta di dalam alur. Sayangnya, alur cinta yang tampak cukup jelas, dalam cerita, hanya terjadi dalam hubungan Dian dan Syafi, sedangkan yang lain dibiarkan mengambang *apakah akan ada sekuelnya?* Jadi, di akhir cerita, masih muncul pertanyaan tentang kelanjutan dari perjodohan Alya, siapa perempuan yang disukai Reza, dan bagaimana hubungan Rubi dan Andre, yang kerap memiliki simpang pendapat dalam bersikap?

Saat membaca  sesi-sesi diskusi ketujuh sahabat ini, saya terkadang dibuat berhenti sejenak untuk mencerna apa yang disampaikan. Menarik, terutama saat mereka membahas tentang angka 7 dan misteri karya-karya dari Leonardo da Vinci, tapi terkadang saya juga dibuat pusing. Beberapa hasil diskusi mereka cukup mengejutkan untuk saya, dan salut untuk penulis yang berani mengemukakan pendapatnya. Mungkin 'hasil-hasil' tersebut bisa dijadikan awal kajian teori untuk mencari kebenaran dari analisa tersebut. Sayangnya, gambar pada pembahasan tentang spektrum warna yang dikaitkan dengan lukisan Da Vinci tidak ditampilkan berwarna.

Ada sedikit kejanggalan dengan tokoh Tarent. Awalnya, Tarent menanyakan tentang spektrum warna kepada Syafi, hingga kemudian Tarent diajak untuk mendatangi 'forum' diskusi. Tapi, diskusi pertama yang dihadiri Tarent ternyata malah tidak membahas tentang spektrum warna. Pada diskusi selanjutnya, yang banyak membahas materi spektrum warna, malah tidak ada sosok Tarent di dalamnya. Jadi, apakah Tarent benar-benar menjadi tokoh yang mempertanyakan tentang spektrum warna, atau sekadar menjadi "pengantar" alur menuju area diskusi Syafi dan kawan-kawan?


Judul: Bait Bintang
Penulis: Najaah Husna Zaahirah
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetak: Pertama, 2012
Tebal: 334 hlm
Bintang: 3/5

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::
Readmore → Bait Bintang

Saturday, May 04, 2013

Amazing Parenting


Salah satu poin yang sangat penting dalam berkomunikasi adalah bagaimana cara menyampaikannya. Misalnya, saat kita mengatakan 'Aku sayang kamu' kepada seseorang, tanpa didukung ekspresi dan bahasa tubuh yang benar, akan sia-sia. Bagaimana kau akan merasakan perkataan sayang ketika disampaikan dengan ekspresi datar dan mata menerawang? Ternyata masalah kesinkronan antara ucapan dan bahasa tubuh seringkali menjadi masalah dalam hubungan, termasuk orangtua dan anak.

Salah satu masalah komunikasi inilah yang diangkat dalam buku Amazing Parenting. Semisal, saat anak pulang terlambat dari sekolah, hingga membuat sang orangtua sangat khawatir,  begitu sampai di rumah, kebanyakan reaksi orangtua adalah mengungkapkan rasa khawatir dengan amarah kepada anak. Amarah yang diluapkan orangtua tadi, sebenarnya bermaksud untuk mewujudkan rasa sayang, tapi yang tertangkap oleh anak adalah 'orangtuaku marah'.

Ketidaksepahaman antara orangtua dan anak yang kerap terjadi karena ketidaktepatan cara menyampaikan sesuatulah yang kerap menjadikan pangkal ketidakcocokan di antara keduanya, yang tak jarang merembet sampai anak beranjak remaja.
"Manakala berbicara dengan anak-anak, yang penting bukanlah apa yang kita katakan, tetapi bagaimana kita mengatakannya." [Sebuah pengantar]
Kesabaran dan empati adalah salah dua sikap yang ditekannya Bunda Rani dalam menghadapi anak-anak. Bagaimana orangtua mengenali bahasa tubuh anak sebelum mengambil tindakan yang tepat menjadi wujud dari empati yang akan meminimalisir kesalahan. Anak rewel, malas belajar, tidak mau makan, adalah beberapa contoh kasus yang  membutuhkan kebijakan orangtua dalam mengambil tindakan, supaya kondisi tersebut tidak menjadi berlarut-larut.

Saat membaca uraian dari Bunda Rani ini, saya mendapatkan beberapa penguatan dan cara pandang baru, salah satunya adalah pemisahan masalah, mana masalah yang anak, dan mana problem yang perlu ditangani orangtua. Pemisahan masalah ini yang sepertinya kurang mendapat perhatian dari banyak orangtua. Beberapa contoh kasus yang diambil dari lingkungan sang penulis sendiri, dan selipan ilustrasi tentang contoh komunikasi, sangat memudahkan pembaca menyerap materi yang disampaikan Bunda Rani.
"Ayah dan Bunda, komunikasi bukanlah 'apa yang kita sampaikan', melainkan 'apa yang ditangkap oleh orang yang kita ajak berkomunikasi'." [h.56]

Judul: Amazing Parenting
Penulis: Rani Razak Noe'man
Penyunting: Dyota Lakhsmi
Penerbit: NouraBooks
Cetak: Pertama, Februari 2012
Tebal: 190 hlm
Bintang: 4.5/5

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::
Readmore → Amazing Parenting
 

Yuk Baca Buku Islam Template by Ipietoon Cute Blog Design