Ketika masa lalu masih membayang, ada amarah yang belum tuntas, maka luka itu kan terus membekas...
Blue berkisah tentang Rhys Biru yang kembali berhadapan dengan masa lalu bernama Erfan Pratama. Kenangan dan rasa sakit akibat tindakan Erfan yang membuka "aib" Biru di hadapan orang lain membuatnya tak bisa menerima cinta dari dia yang juga telah dicintainya. Luka masa lalu pun tak kunjung sembuh hingga 6 tahun kemudian, saat Biru harus berjumpa kembali dengannya.
Erfan, cinta pertama Biru ini, melihat kesempatan saat mendengar kematian suami Biru akibat kecelakaan. Cinta yang terpendam 6 tahun silam, kembali membuncah. Keinginan memiliki Biru pun membuatnya mantap untuk membenahi kesalahpahaman di masa silam. Erfan pun kembali berjuang mendapatkan cintanya.
Cinta, masa lalu, pertemuan kembali, dan kehadiran cinta lama, istilahnya CLBK, Cinta Lama Bersemi Kembali. Kisah yang terdengar klise bagi sebagian besar penggemar buku roman. Tak dipungkiri, hampir sepanjang membaca Blue saya seperti telah menebak kisah akan berjalan kemana. Tapi, tebakan saya harus buyar ketika menemukan kejutan di akhir cerita. Setelah si penulis berhasil menggiring saya, dengan alur ceritanya, untuk berpikir klise, saya cukup terkejut dengan akhir ceritanya yang lain dari biasanya.
Sisi religi masih tetap menjadi senjata dan syiar penulis dalam setiap karyanya, pun dengan Novel Bleu. Tanpa terkesan kaku, penulis menyelipkan hakikat cinta sebenarnya lewat renungan atau bisik-bisik hati para tokohnya. Latar dunia penerbitan yang cukup dikuasai penulis pun, bisa memberikan tambahan wawasan bagi pembaca.
Judul: Bleu
Penulis: Deasylawati P.
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: ElexMedia
Cetak: April 2015
Tebal: 200 hlm
ISBN: 9786020260158
Harga: Rp. 31.840 di www.parcelbuku.net
0 comments:
Post a Comment