Ya Rabb.
aku yakin takdir-Mu pasti
aku yakin rencana-Mu sangat terukur
aku yakin kehendak-Mu yang terbaik
aku yakin setiap ketetapan-Mu tidak ada yang salah
maka, aku pun harus yakin
jika dia bukan jiwa yang Kau pilihkan untukku
akan ada jiwa lain yang lebih pantas untukku
untuk bertahta di hatiku
(Tausiyah Cinta ~ h. 37)
Mahabbah, nama lain dari cinta, adalah sebuah rasa yang selalu singgah dalam diri setiap manusia. Salah satu jenis cinta yang dikutip Tausiyah Cinta dari Ibnul Qayyim Al Jauziy adalah Al-Hubbu Fillah wa Lillah (cinta karena Allah dan di jalan Allah). Cinta karena Allah. Sering dengar kan? Apalagi beberapa waktu lalu sempat juga kalimat, "Aku mencintaimu karena Allah," menjadi fenomenal di ranah publik. Tapi, tahukah kita hakekat sebenarnya cinta karena Allah?
Meski cinta melingkupi banyak halnya, Tausiyah Cinta mengerucutkan tema tersebut pada cinta kepada lawan jenis. Cinta tersebut sangat riskan disusupi setan/iblis supaya menyimpang dari kemurniannya. Apakah akan menjadi virus atau ladang pahala, tergantung bagaimana mengelolanya. Sangat dibutuhkan ilmu yang tepat dan benar, seperti yang diuraikan dalam bab Hijrah Cinta.
Cinta adalah anugerah terindah, asal kita tidak salah memperlakukannya (Tausiyah Cinta ~ h. 21)
Jodoh, rezeki, dan kematian telah ditentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita lahir ke dunia. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan Allah dan jangan terlalu sibuk mencari jodoh. Lebih baik kita memantaskan diri. Perbaiki keburukan kita, tutupi kekurangan dengan kebaikan. (Tausiyah Cinta ~ h. 32)
Ketika mental dan karaker telah siap menuju penghalalan cinta, proses menapakinya diuraikan pada bab Tentang Ta'aruf dan Merayakan Cinta. Bab yang menjabarkan tentang langkah yang diridhoi Allah untuk menggenggam sang cinta. Banyak cara menuju pernikahan, tinggal kita memilih jalur penuh keberkahan atau malah yang dipenuhi rayuan setan, untuk meraih penyempurna separuh dien tersebut.
Kalau kita mencintai seseorang, cintai ia sebagai wujud ibadah kepada Sang Pencipta (Tausiyah Cinta ~ h. 35)
Mengenal, merawat, dan mengarahkan cinta dipaparkan Tausiyah Cinta, No Khalwat Until Akad dengan gaya bahasa yang mudah dicerna. Meski ada pengulangan pembahasan pada beberapa bab, tujuannya lebih kepada penekanan untuk sesuatu yang penting untuk diingat. Segmen utama dari Tausiyah Cinta adalah para single, tapi beberapa bagian mampu menyentil pembaca yang telah menikah, terutama dalam memahami hakekat cinta.
Cinta yang halal...
Berapa banyak dari kita yang mengharapkannya
Begitu banyak dari kita yang mendambakannya
Tapi, jangan menghalalkan segala cara
Karena cinta mengajari kita untuk mengerti
Arti sebuah keikhlasan
Milikilah cinta di atas jalan yang haq
Cinta yang berpijak pada satu kekuatan yang utuh
(Tausiyah Cinta ~ h. 2)
Judul: Tausiyah Cinta, No Khalwat Until Akad
Penulis: @tausiyahku
Penerjemah: Idhan & Agung
Penerbit: Qultum Media
Cetak: Ketiga, Januari 2014
Tebal: viii+168 hlm
ISBN: 978 99 017 264 7
Harga: Rp. 38.000